Otak anak
berkembang dan bekerja dengan caranya yang unik. Keunikan inilah yang akhirnya
membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang unik. Anak menerima, memproses,
menyimpan dan menggunakan kembali informasi yang didapatkan dari lingkungan
dengan cara yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Struktur otak
anak terbentuk pada awal kehidupannya sejak berada dalam kandungan dan
berlanjut terus hingga dia dilahirkan. Struktur otak yang telah terbentuk seyogyanyalah mendapatkan stimulasi yang
tepat agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga otak anak
berkembang menjadi otak normal dan sehat.
Ketika anak
dilahirkan, banyak stimulasi yang diberikan, salah satunya adalah dengan
berbagai macam gerakan, karena ternyata, gerakan mendukung perkembangan fisik
motorik, yang sangat menunjang perkembangan proses kognitif. Stimulasi gerak yang
diberikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak serta sejalan dengan
usia anak.
Pada usia 3 –
4 tahun, salah satu stimulasi gerakan yang dapat diberikan adalah braindance. Braindance, yang merupakan
serangkaian gerakan yang mengutamakan kelenturan dan kesesuaian dengan
perkembangan motorik anak usia 3 – 4 tahun, di samping juga berfungsi untuk
mengoptimalkan kinerja otak, karena menstimulasi berbagai sel otak, sehingga
menyiapkan anak untuk belajar. Gerakan braindance terdiri atas 17 gerakan dasar
yang mudah dilakukan oleh anak. Dalam braindance
dikembangkan pula “touch” dan “sensation”, sehingga anak dapat
mengembangkan “sense of self”. Lebih lanjut, gerakan braindance dapat dikembangkan dengan latar budaya Indonesia
sehingga nampak kekhasan masing-masing daerah dengan tetap mengedepankan
karakteristik anak usia dini.
Stimulasi gerak tersebut dapat diberikan
kepada anak sebelum kegiatan pembelajaran, sebagai salah satu upaya untuk
mengkondisikan anak. Pengkondisian ini penting mengingat bahwa anak memiliki
latar belakang yang berbeda-beda ketika berada di rumah (sebelum berada di
sekolah). Ada anak yang memang dalam kondisi baik-baik saja atau ceria, namun bermasalah
atau mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan sehingga perlu dikondisikan. Pengkondisian ini
membuat anak siaga untuk menerima informasi. Di sinilah peran utama braindance, yaitu menyiagakan dan
meningkatkan kesiagaan otak, apalagi, gerakan braindance tersebut diiringi oleh musik yang menyenangkan, sehingga
memberikan suasana yang riang. Musik tersebut dibarengi dengan lagu yang
bercerita tentang binatang katak dan alam, sehingga menumbuhkan imajinasi
mengenai hal tersebut.(salam, Widya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar