Selasa, 14 Juli 2020

Kamis, 02 Juli 2020

Menilai Perkembangan Anak Selama Belajar di Rumah di Masa Pandemic

"Tips Menyusun Penilaian Sederhana Selama Masa Belajar dari Rumah"

BIMTEK Dalam Jaringan (Daring) bagi Guru,Mitra dan Penilik PAUD dalam Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) untuk satuan PAUD Sulawesi Utara 22 – 27 juni 2020 Topik Hari Jumat, 26 Juni 2020,,

https://www.youtube.com/watch?v=7XoHylzbrmU


Tips Menyusun Perencanaan Pembelajaran (Video)


Penyampaian materi melalui video conference tentang Tips Menyusun Perencanaan Pembelajaran Sederhana selama Masa Belajar dari Rumah oleh Dr Widya Ayu Puspita dalam kegiatan Bimbingan Teknis Belajar Dari Rumah Guru PAUD Provinsi Kalimantan Timur

https://www.youtube.com/watch?v=XbgTxuuleFw


Selasa, 02 Juni 2020

NEW NORMAL = BACK TO THE NORMAL?


Berminggu-minggu ini kita dipapar dengan istilah new normal di berbagai media sosial, dengan beragam definisi, hingga mungkin membuat kita menjadi “overload” informasi. Pandemi Covid-19 memang mengubah sebagian besar tatanan dalam kehidupan yang selama ini kita jalankan. Tapi, benarkah itu sebuah tatanan baru?. Kalau dicermati, itu bukanlah tatanan baru, tetapi sesungguhnya lebih pada tatanan yang seharusnya. Coba kita lihat daftar beberapa perubahan berikut ini.
1.    Pendidikan yang dulu bertumpu pada satuan pendidikan, yang membuat sebagian orang tua “menyerahkan” urusan pendidikan kepada guru, sekarang bertumpu pada keluarga. Keluarga adalah pusat pendidikan yang utama dan pertama bagi anak. Orang tua bertanggung jawab penuh atas pendidikan anak-anak, karena, anak-anak belajar dari rumah.
2.     Banyak kegiatan “tidak perlu” dilakukan di luar rumah, semisal kumpul-kumpul, ngobrol tanpa arah, sekarang dikembalikan pada fungsi untuk berkumpul dan bercengkerama dengan anggota keluarga, orang tua lebih dekat dengan anak, tumbuh saling pengertian, saling membantu, empati, satu sama lain
3.   Dunia sudah sangat berkembang dari sisi teknologi, tetapi masih banyak diantara kita yang mengabaikan teknologi, bahkan enggan mempelajarinya. Saat ini, mau tidak mau, kita dipaksa untuk melek teknologi
4.    Dahulu kita senang berkerumun dalam antrian yang tidak teratur, saat ini, kita harus berusaha mengantri dengan teratur, tertib, menjaga jarak, sehingga tidak ada kontak fisik, apalagi sampai berebut satu sama lain. Kita harus terbiasa sabar dan tetap berada dalam antrian
5.     Pulang dari mana pun masuk rumah, sering lupa mencuci tangan, mencuci kaki, mandinya juga nanti dulu, kita langsung bertemu anggota keluarga, bercengkerama, memeluk dan mencium anak-anak kita, tetapi saat ini, kita dipaksa untuk mencuci tangan, mencuci kaki, bahkan langsung mandi dan berganti pakaian, sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga
6.     Menggunakan masker, terutama di saat sakit menular, adalah anjuran kesehatan sejak dahulu kala, tetapi, itu sesuatu yang dianggap aneh. Saat ini, kita dipaksa untuk menggunakan masker
7.     Menggunakan barang personal, tidak bergantian sajadah, mukena, peralatan makan dan minum, berbagi makanan dengan sehat, adalah anjuran hidup sehat yang selama ini sudah terlupakan, dan harus kita mulai saat ini.
8.     Masjid, sekolah, menjadi area yang “super bersih”, didesinfektan secara berkala. Bukankah itu memang yang sudah seharusnya dilakukan, karena itu adalah area berkumpul banyak orang, dan “Kebersihan adalah Sebagian dari Iman”.
Dari berbagai contoh di atas, apakah memang “New Normal” adalah sebuah tatanan kehidupan baru? Sebenarnya bukan. New Normal adalah mengembalikan manusia pada tatanan kehidupan yang sebenarnya, yang baik, sehat, tertib, teratur, empati, dan saling menghargai. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk dapat mulai melangkah pada kehidupan yang lebih baik, dan menjadikan kita sebagai individu yang mudah beradaptasi denga segala perubahan dan perkembangan yang terjadi.

Surabaya, 3 Juni 2020

Selasa, 11 Februari 2020

Kegiatan Bermain yang Menyenangkan_Bagian 3


Bagaimana suasana pembelajaran yang diciptakan?
Suasana pembelajaran hendaknya:
a.    Menyenangkan, yaitu terdapat interaksi positif antara anak dengan orang dewasa
b.   Komunikatif, yaitu ada hubungan 2 arah yang saling memahami
c.    Saling menghargai, sehingga tumbuh rasa percaya diri pada anak

Hal-hal apa sajakah yang dapat dilakukan oleh guru selanjutnya?
1.       Identifikasi kegiatan main yang diminati anak, dengan cara :
a.      Mengamati aktivitas yang banyak dilakukan oleh anak saat bermain
b.     Menelaah tokoh-tokoh yang banyak diminati atau disukai anak
c.      Mengajak anak mengobrol tentang minatnya
d.     Menanyakan kepada anak tentang tontonan yang banyak dilihat
2.       Menyiapkan alat dan bahan yang tepat
Oleh karena itu, pendidik dapat :
a.      Mengidentifikasi daya dukung yang ada di lingkungan, yang dapat dimanfaatkan sebagai alat dan bahan main, maupun lokasi yang dapat digunakan untuk bermain. Daya dukung tersebut dapat berupa bahan alam, barang bekas, barang gagal produksi, lapangan, sawah, sungai, halaman, kebun, balai RT/RW, museum, dan sebagainya.
b.  Bekerjasama dengan orang tua ataupun masyarakat, untuk mengumpulkan alat dan bahan main yang ada di rumah tangga mapun di lingkungan sekitar
3.       Melakukan penataan lingkungan main
Lingkungan main hendaknya ditata sedemikian rupa, sehingga tampak :
a.      Rapi
b.     Teratur
c.      Indah
d.     Bersih
e.      Aman
f.       Nyaman
g.      Sehat
h.    Alat dan bahan main mudah dijangkau (dapat diambil dan diletakkan kembali) oleh anak secara mandiri
i.       Alat dan bahan main diklasifikasikan
j.       Dapat mengantarkan anak menuju pada pra keaksaraan
k.     Mendukung perkembangan anak secara optimal
l.  Mendukung kemampuan kemandirian, sosialisasi, kerjasama, komunikasi, berpikir tingkat tinggi
4.       Berinteraksi dengan anak pada saat main
Interaksi positif antara pendidik dan anak merupakan bagian yang sangat penting, mengingat dalam interaksi tersebut, pendidik dapat :
a.      Memberikan inspirasi kepada anak
b.     Memperluas ide atau gagasan anak
c.      Memperkuat bahasa anak
d.     Memberikan makna terhadap kegiatan yang dilakukan anak
e.      Memotivasi
f.       Memberikan penghargaan
5.       Melakukan pengamatan perkembangan anak
Pengamatan perkembangan anak merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh pendidik untuk mengetahui :
a.      Capaian perkembangan anak
b.     Gangguan atau permasalahan dalam perkembangan anak
c.   Dukungan yang dapat diberikan oleh pendidik secara tepat, baik sebelum, pada saat maupun setelah selesai kegiatan main
d.     Kemungkinan adanya anak yang berkebutuhan khusus
6.       Melakukan pencatatan, pengolahan dan pelaporan perkembangan anak


Surabaya, 12022020

KEGIATAN BERMAIN YANG MENYENANGKAN_Bagian 2


Bagaimana melakukan penataan lingkungan bermain?

Penataan lingkungan bermain dimaksudkan untuk memberikan dukungan kepada anak, sehingga anak bisa berkembang secara optimal. Oleh karena itu, dalam penataan lingkungan main, yang perlu diperhatikan antara lain :

1.       Keteraturan
2.       Kerapian
3.       Kebersihan
4.       Kenyamanan
5.       Kesehatan
6.       Kesesuaian dengan karakteristik anak
7.       Keterjangkauan
8.       Keberagaman
9.       Kemenarikan
10.    Keindahan

Bagaimana ragam kegiatan bermain?

Ragam kegiatan bermain merupakan pilihan-pilhan main, yang dapat menjadi alternatif bagi anak, sehingga anak memiliki kebebasan untuk menentukan kegiatan main yang sesuai dengan minatnya.

Adanya pilihan main memungkinkan anak dihargai ide serta keputusannya. Dalam setiap hari, hendaknya ada minimal 4 ragam main yang dapat dipilih. Pemilihan ragam main tersebut juga sebaiknya merangsang kemampuan anak untuk :

a.    Berkomunikasi
b.   Berkolaborasi atau bekerjasama
c.    Berpikir kritis
d.   Berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif

Agar kemampuan di atas dapat berkembang, maka perlu diperhatikan :

a.    Menyediakan lingkungan main yang “kaya” dengan alat dan bahan main, berbagai hal untuk dieksplorasi, sumber belajar yang beragam
b.   Setiap ragam main dimainkan oleh minimal 2 anak
c.    Memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan eksplorasi
d.   Menekankan pada proses, bukan hasil
e.    Kesalahan pada anak bukan dianggap sesuatu yang buruk, tetapi merupakan hal yang akan memungkinkan anak untuk melakukan penyempurnaan dan menuangkan ide-ide kreatifnya tanpa rasa takut dan tertekan dari orang dewasa
f.     Orang dewasa yang memberikan dukungan pada setiap perkembangan dan pencapaian anak, menjadi motivator, fasilitator, dan penginspirasi

Bagaimana alat dan bahan yang disiapkan?

Alat dan bahan yang disiapkan hendaknya :
1.   Alat dan bahan yang dapat dimanipulasi atau dikreasikan oleh anak (open ended materials)
2.   Terdapat di lingkungan sekitar
3.   Aman
4.   Nyaman
5.   Bersih
6.   Sehat
7.   Sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak
8.   Menarik minat anak
9.   Merangsang kemampuan anak untuk bersosialisasi, berkomunikasi, bekerjasama dan berpikir tingkat tinggi

Dengan alat dan bahan ini, sangat memungkinkan bagi anak untuk :
a.    Bermain dalam situasi yang menyenangkan. Hal ini sangat memungkinkan bagi otak anak untuk berkembang secara optimal
b.   Mencipta atau menghasilkan karya sesuai dengan ide
c.    Terlibat secara aktif, sehingga perkembangan otak anak menjadi lebih optimal
d.   Bersemangat
e.    Memiliki ide-ide yang banyak, menarik dan berbeda dari biasanya. Hal ini berarti meningkatkan kreativitas dan kemampuan untuk berinovasi
f.     Tertantang melakukan banyak hal yang diminati
g.    Terlibat aktif dalam kegiatan main
h.   Melakukan evaluasi secara mandiri atas hal yang sudah diciptakan
i.     Menghasilkan karya dengan desain yang optimal

Bersambung.......


Surabaya, 12022020

KEGIATAN BERMAIN YANG MENYENANGKAN ANAK Bag.1

Apakah Anda pernah mengalami hal ini?

Anda sudah menyiapkan perencanaan pembelajaran baik. Akan tetapi, pada saat pelaksanaan pembelajaran, beberapa anak tidak tertarik mengikuti kegiatan hari itu. Ada yang mencoret-coret kertas yang dibagikan oleh pendidik. Ada yang merobek kertas sambil marah. Ada yang asyik bermain dengan mainan yang dibawa dari rumah, dan histeris ketika mainan tersebut diminta oleh guru. Ada yang memukul-mukul benda sehingga menimbulkan bunyi tertentu. Ada pula yang tidak fokus, sehingga tampak tidak memperhatikan yang disampaikan oleh pendidik. Ada yang berlarian dan enggan duduk tenang dalam kelompok. Ada yang mengganggu temannya sehingga menangis. Akan tetapi, ada pula yang duduk tenang dalam kelompok dan melakukan kegiatan sebagaimana disiapkan oleh guru.


Setiap Anak UNIK. Setiap Anak Memiliki Karakteristik dan Kebutuhan yang Berbeda-beda. Hal inilah yang PERLU Dipahami oleh Guru.

 

Mengapa hal itu terjadi?


Adalah situasi yang sebenarnya wajar, ketika ada anak yang tidak berminat terhadap kegiatan yang sudah disiapkan oleh pendidik. Setiap anak memiliki ketertarikan kepada hal yang berbeda-beda, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda pula. Inilah yang disebut sebagai keunikan, dan setiap anak adalah UNIK.

Di sisi lain, ada banyak hal yang dapat menyebabkan kondisi ini timbul, antara lain karena kegiatan yang disiapkan:
a.    Membosankan
b.   Tidak bermakna untuk anak
c.    Tidak menantang
d.   Tidak melibatkan anak secara aktif
e.    Terlalu sulit bagi anak atau tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak
f.     Tidak menyenangkan
g.    Tidak menggambarkan kegiatan bermain bagi anak
h.   Tidak berpusat pada anak
i.     Tidak ada ragam main yang memadai, yang dapat dipilih oleh anak sesuai dengan minatnya
j.     Kurangnya dukungan yang diberikan oleh guru


Mengapa kegiatan bermain membosankan bagi anak?

Kegiatan main yang disiapkan bisa saja membosankan anak, karena berbagai hal :
a.    Anak sudah terlalu sering melakukan hal tersebut
b.   Kegiatan main terlalu mudah bagi anak
c.    Kegiatan main tidak mengakomodir kebutuhan anak secara individual


Bagaimana supaya kegiatan bermain tidak membosankan?


Pendidik dapat memilih ragam main yang menyenangkan dan menarik minat anak. Ragam main tersebut memberikan tantangan kepada anak untuk mencipta, sesuai dengan ide/gagasan, imajinasi ataupun kreativitas anak, dan memberikan dorongan kepada anak untuk melakukan interaksi positif dengan teman sebaya maupun pendidik. Salah satu ragam main yang dapat dipilih adalah yang memiliki muatan science, technology, engineering dan mathematics (STEM). Ragam main yang memiliki muatan STEM memungkinkan anak untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis, bertindak kreatif dan mencipta. Ragam main tersebut dapat dilakukan di dalam dan di luar ruangan, menggunakan alat dan bahan main yang tepat yang berada di lingkungan sekitar. Alat dan bahan main yang tepat adalah yang menarik, dapat digerakkan, dapat ubah, dapat dimanipulasi atau dikreasikan oleh anak, sesuai dengan ide/gagasan, pikiran, imajinasi dan kreativitas anak, yang tanpa batas.


Bagaimana dukungan guru?


Dukungan atau pijakan (scaffolding) yang diberikan oleh pendidik dapat bersifat fisik hingga non fisik, dan bertujuan membantu anak untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.

Dukungan yang bersifat fisik antara lain :

a.    Penataan lingkungan main yang menarik, aman, nyaman, bersih, sehat dan memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan eksplorasi dan menuangkan ide-ide kreatifnya
b.   Penyediaan alat dan bahan main yang tepat, yaitu sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak, yang dapat dikreasikan (dimanipulasi) oleh anak, menarik, aman, nyaman, bersih, sehat
c.    Lingkungan dalam dan luar ruangan yang bersih, sehat, aman dan nyaman
d.   Penggunaan warna, musik, pengharum, tanaman
e.    Sirkulasi udara yang baik


Dukungan yang bersifat non fisik antara lain:

a.    Motivasi dari pendidik berupa senyuman, tatapan mata, acungan jempol, kata-kata positif,       pelukan, sentuhan yang membuat anak merasa nyaman
b.   Penggunaan bahasa verbal dan non verbal yang tepat dan santun, untuk merangsang ide       kreatif anak.


Bagaimana menyikapi supaya tidak sering terjadi?

Pandanglah hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar, kemudian, lakukan evaluasi pembelajaran yang sudah dilakukan hari itu. Evaluasi dapat dilakukan terhadap:
              a.   Penataan lingkungan main
              b.   Ragam kegiatan main
              c.    Alat dan bahan
              d.   Suasana pembelajaran




     
   
Bersambung.........