Selasa, 11 Februari 2020

KEGIATAN BERMAIN YANG MENYENANGKAN ANAK Bag.1

Apakah Anda pernah mengalami hal ini?

Anda sudah menyiapkan perencanaan pembelajaran baik. Akan tetapi, pada saat pelaksanaan pembelajaran, beberapa anak tidak tertarik mengikuti kegiatan hari itu. Ada yang mencoret-coret kertas yang dibagikan oleh pendidik. Ada yang merobek kertas sambil marah. Ada yang asyik bermain dengan mainan yang dibawa dari rumah, dan histeris ketika mainan tersebut diminta oleh guru. Ada yang memukul-mukul benda sehingga menimbulkan bunyi tertentu. Ada pula yang tidak fokus, sehingga tampak tidak memperhatikan yang disampaikan oleh pendidik. Ada yang berlarian dan enggan duduk tenang dalam kelompok. Ada yang mengganggu temannya sehingga menangis. Akan tetapi, ada pula yang duduk tenang dalam kelompok dan melakukan kegiatan sebagaimana disiapkan oleh guru.


Setiap Anak UNIK. Setiap Anak Memiliki Karakteristik dan Kebutuhan yang Berbeda-beda. Hal inilah yang PERLU Dipahami oleh Guru.

 

Mengapa hal itu terjadi?


Adalah situasi yang sebenarnya wajar, ketika ada anak yang tidak berminat terhadap kegiatan yang sudah disiapkan oleh pendidik. Setiap anak memiliki ketertarikan kepada hal yang berbeda-beda, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda pula. Inilah yang disebut sebagai keunikan, dan setiap anak adalah UNIK.

Di sisi lain, ada banyak hal yang dapat menyebabkan kondisi ini timbul, antara lain karena kegiatan yang disiapkan:
a.    Membosankan
b.   Tidak bermakna untuk anak
c.    Tidak menantang
d.   Tidak melibatkan anak secara aktif
e.    Terlalu sulit bagi anak atau tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak
f.     Tidak menyenangkan
g.    Tidak menggambarkan kegiatan bermain bagi anak
h.   Tidak berpusat pada anak
i.     Tidak ada ragam main yang memadai, yang dapat dipilih oleh anak sesuai dengan minatnya
j.     Kurangnya dukungan yang diberikan oleh guru


Mengapa kegiatan bermain membosankan bagi anak?

Kegiatan main yang disiapkan bisa saja membosankan anak, karena berbagai hal :
a.    Anak sudah terlalu sering melakukan hal tersebut
b.   Kegiatan main terlalu mudah bagi anak
c.    Kegiatan main tidak mengakomodir kebutuhan anak secara individual


Bagaimana supaya kegiatan bermain tidak membosankan?


Pendidik dapat memilih ragam main yang menyenangkan dan menarik minat anak. Ragam main tersebut memberikan tantangan kepada anak untuk mencipta, sesuai dengan ide/gagasan, imajinasi ataupun kreativitas anak, dan memberikan dorongan kepada anak untuk melakukan interaksi positif dengan teman sebaya maupun pendidik. Salah satu ragam main yang dapat dipilih adalah yang memiliki muatan science, technology, engineering dan mathematics (STEM). Ragam main yang memiliki muatan STEM memungkinkan anak untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis, bertindak kreatif dan mencipta. Ragam main tersebut dapat dilakukan di dalam dan di luar ruangan, menggunakan alat dan bahan main yang tepat yang berada di lingkungan sekitar. Alat dan bahan main yang tepat adalah yang menarik, dapat digerakkan, dapat ubah, dapat dimanipulasi atau dikreasikan oleh anak, sesuai dengan ide/gagasan, pikiran, imajinasi dan kreativitas anak, yang tanpa batas.


Bagaimana dukungan guru?


Dukungan atau pijakan (scaffolding) yang diberikan oleh pendidik dapat bersifat fisik hingga non fisik, dan bertujuan membantu anak untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.

Dukungan yang bersifat fisik antara lain :

a.    Penataan lingkungan main yang menarik, aman, nyaman, bersih, sehat dan memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan eksplorasi dan menuangkan ide-ide kreatifnya
b.   Penyediaan alat dan bahan main yang tepat, yaitu sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak, yang dapat dikreasikan (dimanipulasi) oleh anak, menarik, aman, nyaman, bersih, sehat
c.    Lingkungan dalam dan luar ruangan yang bersih, sehat, aman dan nyaman
d.   Penggunaan warna, musik, pengharum, tanaman
e.    Sirkulasi udara yang baik


Dukungan yang bersifat non fisik antara lain:

a.    Motivasi dari pendidik berupa senyuman, tatapan mata, acungan jempol, kata-kata positif,       pelukan, sentuhan yang membuat anak merasa nyaman
b.   Penggunaan bahasa verbal dan non verbal yang tepat dan santun, untuk merangsang ide       kreatif anak.


Bagaimana menyikapi supaya tidak sering terjadi?

Pandanglah hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar, kemudian, lakukan evaluasi pembelajaran yang sudah dilakukan hari itu. Evaluasi dapat dilakukan terhadap:
              a.   Penataan lingkungan main
              b.   Ragam kegiatan main
              c.    Alat dan bahan
              d.   Suasana pembelajaran




     
   
Bersambung.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar