Berminggu-minggu ini kita dipapar
dengan istilah new normal di berbagai media sosial, dengan beragam definisi,
hingga mungkin membuat kita menjadi “overload”
informasi. Pandemi Covid-19 memang mengubah sebagian besar tatanan dalam
kehidupan yang selama ini kita jalankan. Tapi, benarkah itu sebuah tatanan baru?.
Kalau dicermati, itu bukanlah tatanan baru, tetapi sesungguhnya lebih pada
tatanan yang seharusnya. Coba kita lihat daftar beberapa perubahan berikut ini.
1. Pendidikan yang dulu bertumpu pada satuan
pendidikan, yang membuat sebagian orang tua “menyerahkan” urusan pendidikan
kepada guru, sekarang bertumpu pada keluarga. Keluarga adalah pusat pendidikan
yang utama dan pertama bagi anak. Orang tua bertanggung jawab penuh atas
pendidikan anak-anak, karena, anak-anak belajar dari rumah.
2. Banyak kegiatan “tidak perlu” dilakukan di luar
rumah, semisal kumpul-kumpul, ngobrol tanpa arah, sekarang dikembalikan pada
fungsi untuk berkumpul dan bercengkerama dengan anggota keluarga, orang tua
lebih dekat dengan anak, tumbuh saling pengertian, saling membantu, empati,
satu sama lain
3. Dunia sudah sangat berkembang dari sisi
teknologi, tetapi masih banyak diantara kita yang mengabaikan teknologi, bahkan
enggan mempelajarinya. Saat ini, mau tidak mau, kita dipaksa untuk melek
teknologi
4. Dahulu kita senang berkerumun dalam antrian yang
tidak teratur, saat ini, kita harus berusaha mengantri dengan teratur, tertib,
menjaga jarak, sehingga tidak ada kontak fisik, apalagi sampai berebut satu
sama lain. Kita harus terbiasa sabar dan tetap berada dalam antrian
5. Pulang dari mana pun masuk rumah, sering lupa
mencuci tangan, mencuci kaki, mandinya juga nanti dulu, kita langsung bertemu
anggota keluarga, bercengkerama, memeluk dan mencium anak-anak kita, tetapi saat
ini, kita dipaksa untuk mencuci tangan, mencuci kaki, bahkan langsung mandi dan
berganti pakaian, sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga
6. Menggunakan masker, terutama di saat sakit
menular, adalah anjuran kesehatan sejak dahulu kala, tetapi, itu sesuatu yang
dianggap aneh. Saat ini, kita dipaksa untuk menggunakan masker
7. Menggunakan barang personal, tidak bergantian
sajadah, mukena, peralatan makan dan minum, berbagi makanan dengan sehat,
adalah anjuran hidup sehat yang selama ini sudah terlupakan, dan harus kita
mulai saat ini.
8. Masjid, sekolah, menjadi area yang “super bersih”,
didesinfektan secara berkala. Bukankah itu memang yang sudah seharusnya
dilakukan, karena itu adalah area berkumpul banyak orang, dan “Kebersihan
adalah Sebagian dari Iman”.
Dari berbagai contoh di atas,
apakah memang “New Normal” adalah sebuah tatanan kehidupan baru? Sebenarnya
bukan. New Normal adalah mengembalikan manusia pada tatanan kehidupan yang
sebenarnya, yang baik, sehat, tertib, teratur, empati, dan saling menghargai.
Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk dapat mulai melangkah pada
kehidupan yang lebih baik, dan menjadikan kita sebagai individu yang mudah
beradaptasi denga segala perubahan dan perkembangan yang terjadi.
Surabaya, 3 Juni 2020