Rabu, 19 Desember 2012

TOILET TRAINING BAGI ORANG DEWASA


Kita sering mendengar istilah “toilet training” atau latihan terkait penggunaan toilet dan aktivitas yang berhubungan dengan hal tersebut, seperti buang air besar dan buang air kecil. Akan tetapi, aktivitas ini lebih banyak terkait anak usia dini, yang memang sedang dalam proses berlatih, sehingga mungkin agak aneh ketika judul dalam tulisan ini adalah bagi orang dewasa? Pembaca pasti akan bertanya-tanya, perlukah toilet training bagi orang dewasa? Lalu, bagaimana caranya dan siapa yang akan melakukan? Judul ini pasti tidak serius atau salah ketik, demikian mungkin kata hati para pembaca.
Judul di atas tidak salah ketik, dan juga tidak sedang bercanda di dunia maya. Toilet training memang perlu dan penting bagi orang dewasa, karena ternyata banyak orang dewasa yang tidak melakukan dengan benar. Contoh menarik dan sering dijumpai terkait hal tersebut adalah ketika berada di toilet umum. Penulis pernah menjumpai ada seorang ibu keluar dari toilet dan mengatakan bahwa toilet rusak. Penulis merasa penasaran, karena toilet tersebut berada di sebuah bandara internasional dan tidak ada peringatan bahwa toilet rusak. Akhirnya, penulis “memberanikan diri” masuk ke toilet tersebut (karena yang lain penuh), dan ternyata ketika tombol kran ditekan, air mengalir, dan seluruh kotoran tersiram. Ternyata, ibu tersebut tidak tahu cara menggunakan toilet.
Pada kesempatan yang lain, di tempat yang lain, toilet umum berbau sangat tidak sedap. Ternyata, pengguna tidak menyiram dengan benar. Ini menunjukkan betapa toilet training diperlukan bagi orang dewasa, karena mungkin toilet training tidak tuntas waktu usia dini.
Lalu, bagaimana caranya?  Pertama, bentuk toilet di tempat-tempat umum pasti bervariasi, demikian pula dengan cara penggunaannya. Oleh karena itu,  perlu dipasang pengumuman cara penggunaan toilet, baik dalam bentuk tulisan maupun gambar, untuk membantu pengguna. Kedua, apabila toilet harus disiram, perlu diinformasikan dengan jelas, berapa gayung air yang harus disiramkan agar tidak meninggalkan bau yang tidak sedap, karena ternyata masih banyak orang dewasa yang berpikir konkret, sehingga perlu ada penjelasan rinci. Ketiga, pada pintu keluar perlu dipasang pengumuman agar mencuci tangan dengan sabun, karena ternyata masih banyak orang dewasa yang tidak mencuci tangan dengan benar ketika keluar dari toilet. Oleh karena itu, prosedur mencuci tangan dengan benar pun kiranya perlu diinformasikan. Dengan demikian, diharapkan orang dewasa dapat menjadi contoh yang baik dan benar bagi anak usia dini dalam penggunaan toilet, sehingga kesehatan lingkungan dan pribadi dapat terjaga. (salam, Widya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar