Kita sering
mendengar istilah “toilet training”
atau latihan terkait penggunaan toilet dan aktivitas yang berhubungan dengan
hal tersebut, seperti buang air besar dan buang air kecil. Akan tetapi,
aktivitas ini lebih banyak terkait anak usia dini, yang memang sedang dalam
proses berlatih, sehingga mungkin agak aneh ketika judul dalam tulisan ini
adalah bagi orang dewasa? Pembaca pasti akan bertanya-tanya, perlukah toilet
training bagi orang dewasa? Lalu, bagaimana caranya dan siapa yang akan
melakukan? Judul ini pasti tidak serius atau salah ketik, demikian mungkin kata
hati para pembaca.
Judul di atas
tidak salah ketik, dan juga tidak sedang bercanda di dunia maya. Toilet training
memang perlu dan penting bagi orang dewasa, karena ternyata banyak orang dewasa
yang tidak melakukan dengan benar. Contoh menarik dan sering dijumpai terkait
hal tersebut adalah ketika berada di toilet umum. Penulis pernah menjumpai ada
seorang ibu keluar dari toilet dan mengatakan bahwa toilet rusak. Penulis
merasa penasaran, karena toilet tersebut berada di sebuah bandara internasional
dan tidak ada peringatan bahwa toilet rusak. Akhirnya, penulis “memberanikan
diri” masuk ke toilet tersebut (karena yang lain penuh), dan ternyata ketika
tombol kran ditekan, air mengalir, dan seluruh kotoran tersiram. Ternyata, ibu
tersebut tidak tahu cara menggunakan toilet.
Pada
kesempatan yang lain, di tempat yang lain, toilet umum berbau sangat tidak
sedap. Ternyata, pengguna tidak menyiram dengan benar. Ini menunjukkan betapa
toilet training diperlukan bagi orang dewasa, karena mungkin toilet training
tidak tuntas waktu usia dini.
Lalu,
bagaimana caranya? Pertama, bentuk
toilet di tempat-tempat umum pasti bervariasi, demikian pula dengan cara
penggunaannya. Oleh karena itu, perlu
dipasang pengumuman cara penggunaan toilet, baik dalam bentuk tulisan maupun
gambar, untuk membantu pengguna. Kedua, apabila toilet harus disiram, perlu
diinformasikan dengan jelas, berapa gayung air yang harus disiramkan agar tidak
meninggalkan bau yang tidak sedap, karena ternyata masih banyak orang dewasa
yang berpikir konkret, sehingga perlu ada penjelasan rinci. Ketiga, pada pintu
keluar perlu dipasang pengumuman agar mencuci tangan dengan sabun, karena
ternyata masih banyak orang dewasa yang tidak mencuci tangan dengan benar
ketika keluar dari toilet. Oleh karena itu, prosedur mencuci tangan dengan
benar pun kiranya perlu diinformasikan. Dengan demikian, diharapkan orang dewasa dapat menjadi
contoh yang baik dan benar bagi anak usia dini dalam penggunaan toilet,
sehingga kesehatan lingkungan dan pribadi dapat terjaga. (salam, Widya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar