Rabu, 29 Februari 2012

Terima Kasih, Anakku.............


Anak memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi setiap orang dewasa yang berada di sekitarnya, terutama orangtua. Anak memberikan keteladanan yang bahkan sulit diwujudkan oleh orang dewasa. Coba kita amati dan cermati benar ketika kita bersama anak-anak. Mereka menampilkan perilaku yang apa adanya, sesuai dengan tugas perkembangan pada usianya masing-masing.

Anak-anak begitu jujur dan ekspresif dalam mengemukakan pendapatnya. Mereka apa adanya, tanpa ada kepentingan yang tersembunyi di balik setiap tutur kata maupun tindakannya, sementara kita sebagai orang dewasa, sulit sekali bertindak jujur, mengucapkan sesuatu apa adanya tanpa kepentingan tersembunyi berada di baliknya.

Anak-anak bergerak, berpikir dan berkreasi sepanjang waktu, sementara kita sebagai orang dewasa sering mengeluh karena terlalu banyak beban tanggung jawab, dan enggan  berkreasi untuk menghasilkan karya-karya besar yang berharga bagi lingkungan dan bahkan dunia.

Anak-anak senantiasa tersenyum, tertawa, dan riang gembira, sementara orang dewasa lebih banyak diam, mengeluh, menangis dan bersusah hati menghadapi kehidupan.

Anak-anak mudah melupakan masalah atau pertikaian dengan teman atau orang lain, sementara orang dewasa sering memendam dendam terhadap orang lain karena hal-hal sepele.

Anak-anak senantiasa mencari pengetahuan dan pengalaman baru. Eksplorasi adalah tantangan yang menyenangkan bagi setiap anak. Sementara itu, orang dewasa cenderung menyukai stabilitas atau zona nyaman, enggan menghadapi tantangan.

Banyak sekali pelajaran berharga yang dapat kita petik dari anak-anak kita. Yang menjadi pertanyaan adalah, siapkan kita meneladani mereka? Ataukah kita akan tetap terpaku pada keangkuhan dan keakuan kita sebagai orang dewasa. Atau memang benar pepatah jawa “Kebo nusu Gudhel..?”.. 
(salam, Widya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar