Pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak usia 0 (sejak lahir) sampai dengan 6 tahun, agar tumbuh dan
berkembang secara optimal, siap dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya,
serta menjadi manusia paripurna yang handal. Dengan demikian, kelak dapat
tumbuh menjadi generasi yang tangguh, cerdas, beradab dan berakhlak mulia.
Dalam upaya menyiapkan generasi unggul tersebut diperlukan stimulasi pendidikan
yang tepat, sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, serta tahap perkembangan
anak.
Dalam perkembangannya, anak memperoleh berbagai stimulasi pendidikan, dan
salah satunya dilakukan di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD). Di lembaga
PAUD anak belajar melalui bermain, sehingga suasana pembelajaran menyenangkan
dan sesuai dengan dunia anak, yaitu bermain. Melalui pembelajaran yang
menyenangkan anak dapat menyerap informasi sehingga mencapai tingkat
perkembangan sesuai dengan usia, baik usia kronologis maupun usia mental anak.
Dengan demikian, fokus pembelajaran adalah anak, bukan pendidik,
pengelola, orangtua, maupun pihak lain, sehingga pertimbangan utama dalam pemberian
stimulasi adalah kepentingan terbaik anak. Kepentingan terbaik anak berarti
mengedepankan optimalisasi seluruh potensi anak dengan memperhatikan
karakteristik dan tahap pertumbuhan serta perkembangan.
Namun demikian, fenomena di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak
lembaga PAUD yang tidak atau kurang tepat dalam memberikan stimulasi
pendidikan, baik dalam hal materi, metode, tuntutan kompetensi anak, maupun
suasana pembelajaran. Stimulasi pendidikan masih lebih banyak menonjolkan aspek
kognitif, yang dalam implementasinya salah satunya adalah mengajarkan membaca,
menulis dan berhitung dalam usia anak yang terlalu dini.
Pembelajaran membaca, menulis dan berhitung tersebut dalam
pelaksanaannya seringkali kurang mempertimbangkan tingkat perkembangan anak dan
metode yang sesuai dengan karakteristik anak serta erat dikaitkan dengan
tuntutan kompetensi ketika memasuki jenjang pendidikan dasar. Di samping itu,
pembelajaran tersebut dilaksanakan karena tuntutan orangtua, yaitu bahwa
pembelajaran pada anak usia dini dikatakan berhasil apabila anak mampu membaca,
menulis dan berhitung dengan lancar, tidak peduli seberapa dini usia anak. Pada
akhirnya, anak sering dihadapkan pada suasana pembelajaran yang tidak atau kurang
menyenangkan.
Oleh karena itu, perlu adanya perubahan mindset dalam pengembangan
pendidikan anak usia dini. Pendidikan pada anak usia dini hendaknya ditujukan
pada pengembangan seluruh aspek perkembangan, antara lain nilai-nilai agama dan
moral, sosial emosional, kognitif, bahasa serta fisik, agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar