Rabu, 07 Desember 2011

Pengembangan Bahasa, Matematika dan Sains pada Anak Usia Dini



 Pengalaman awal seorang anak dimulai dengan bahasa dan stimulasi terhadap anak sangat erat dengan “kesadaran bahasa”, yaitu melalui interaksi verbal yang responsif, buku, cerita, lagu, dan permainan, yang ini mempengaruhi kemampuan anak dalam membaca dan menulis (Arnqist, 2000). Anak-anak “mempelajari bahasa melalui aktivitas sehari-hari” (Novick, 1999/2000, p.70).

Perkembangan bahasa atau komunikasi pada anak merupakan salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang penting dan pemerolehan bahasa pada anak merupakan prestasi manusia yang paling hebat dan menakjubkan. Oleh sebab itulah hal ini mendapat perhatian besar dari para ahli. Pemerolehan bahasa telah ditelaah secara intensif sejak lama. Pada saat itu kita telah mempelajari banyak hal mengenai cara atau proses ketika anak berbicara, mengerti, dan menggunakan bahasa, tetapi sangat sedikit hal yang kita ketahui mengenai proses aktual perkembangan bahasa.

Bahasa merupakan alat untuk berpikir, mengekspresikan diri, dan melakukan komunikasi sosial. Bahasa memberikan kekuatan kepada anak untuk membangun hubungan, menyelesaikan masalah dan mengekspresikan perasaan (Novick, 1999/2000). Bahasa digunakan anak dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungannya yang dilakukan untuk bertukar gagasan, pikiran dan emosi. Bahasa bisa diekspresikan melalui bicara yang mengacu pada simbol verbal.

Penguasaan bahasa yang baik sangat penting bagi perkembangan anak, karena untuk mengembangkan kemampuan dalam pengorganisasian, klasifikasi, kategorisasi dan memahami konsep, anak harus  memiliki kosakata yang luas dan cukup, sehingga dapat mengekspresikan ide, pengetahuan dan pengalamannya dengan baik.

Penguasaan bahasa merupakan aspek yang sangat penting bagi anak untuk memulai pendidikan dasar (Eliason, 2008), sehingga harus diperhatikan secara serius sejak usia dini. Untuk mencapai optimalisasi perkembangan bahasa, hendaknya anak berada dalam lingkungan yang kaya bahasa dan keleluasaan untuk menyampaikan pendapat, ide, pengalaman, maupun ekspresi perasaan.

Di samping pengembangan bahasa, aspek lainnya adalah pengembangan kemampuan berpikir matematis. Kemampuan ini merupakan salah satu aspek penting dalam proses penyiapan anak usia dini dalam rangka memasuki jenjang pendidikan dasar. Oleh karena itu, perlu pembelajaran matematika yang berkualitas, yang sesungguhnya identik dengan tantangan dan kesenangan, bukan tekanan, dan hal ini lebih luas serta lebih mendalam dibanding sekedar penghitungan dan penambahan (Clements, 2001, p.270).  Pembelajaran matematika hendaknya merupakan proses yang menyenangkan bagi anak, sehingga memacu anak untuk dapat mengimplementasikannya dalam aspek-aspek lainnya.

Perkembangan dan pembelajaran matematika hendaknya dapat dilihat sebagaimana perkembangan keaksaraan, karena konsep matematika dikembangkan melalui latihan dan stimulasi yang tepat (Geist, 2001). Mengembangkan pemahaman mengenai matematika dapat dicapai dengan baik ketika anak dilatih untuk mengemukakan alasan, memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide-idenya kepada orang lain (Wood, 2001).

Di samping pengembangan bahasa dan matematika sebagaimana diuraikan di atas, aspek lainnya yang tidak kalah penting adalah sains. Hal ini terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu pada anak yang sangat tinggi dan alami, sehingga pembelajaran sains sebaiknya dilakukan pada anak sejak dini (Buchanan dan Rios, 2004). Anak penuh dengan ketakjuban serta keinginan untuk mengeksplorasi dan mempelajari lingkungan di sekelilingnya. 

Setiap anak pada hampir setiap lingkungan  melakukan kegiatan sains pada sebagian besar waktunya, membangun pengalaman mengenai lingkungan sekitar dan mengembangkan teori tentang cara kerja, peristiwa dan proses yang ada di sekitar anak (Conezio dan French, 2002, p.12). Dengan dukungan dan bantuan dari pendidik, keingintahuan alami anak dapat diarahkan pada aktivitas penemuan dan eksplorasi (Conezio dan French, 2002). Ketika melakukan eksplorasi, anak mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman baru, yang sangat berguna dalam memahami lingkungan sekitar serta mengembangkan kepekaan dan kepedulian anak.

Pengembangan bahasa, matematika dan sains diintegrasikan dalam kegiatan anak sehari-hari. Dengan demikian, anak dapat melakukan eksplorasi, menentukan aktivitas, dan mengembangkan potensinya. (Salam, Widya)


1 komentar: