Kamis, 23 Februari 2012

Membangun Karakter, Tugas Mulia yang Mendesak


Karakter mulia suatu bangsa hanya dapat terpelihara ketika masyarakat dalam bangsa tersebut melestarikannya. Salah satu cara untuk melestarikan adalah melalui pendidikan, yang dimulai dari pendidikan anak usia dini. Pada usia dini, terjadi proses pembentukan karakter, sehingga setiap orang dewasa hendaknya menunjukkan karakter mulia, karena anak usia dini belajar melalui melalui keteladanan dan pembiasaan. Orang dewasa yang memegang peranan penting adalah orangtua, baik orangtua kandung maupun orangtua “sosial” (dalam hal ini masyarakat, termasuk pendidik).
Karakter mulia merupakan implementasi nilai-nilai karakter luhur, yang diharapkan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar, bangsa yang berbudi luhur. Dalam pendidikan anak usia dini, terdapat 15 nilai karakter yang telah dikembangkan, yaitu:
1          1.       Kecintaan terhadap Tuhan YME
2          2.       Kejujuran
3          3.       Disiplin
4          4.      Toleransi dan cinta damai
5          5.       Percaya diri
6          6.       Mandiri
7          7.       Tolong menolong, kerjasama, dan gotong royong
8          8.       Hormat dan sopan santun
9          9.       Tanggung jawab
1          10.   Kerja keras
1          11.   Kepemimpinan dan keadilan
1          12.   Kreatif
1          13.   Rendah hati
1          14.   Peduli lingkungan
1          15.   Cinta bangsa dan tanah air
Agar nilai-nilai tersebut terinternalisasi pada diri anak, maka sudah seyogyanyalah kita sebagai orangtua menginternalisasikan terlebih dahulu nilai-nilai tersebut. Hal yang selanjutnya perlu kita renungkan adalah, sudahkan keseluruhan perilaku kita mencerminkan keseluruhan nilai-nilai tersebut? Apabila jawaban belum, sanggupkah kita mengubah diri kita, demi pembangunan karakter anak-anak kita dan menyelamatkan bangsa ini?
(Surabaya, 24 Pebruari 2012; Salam, Widya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar