Karakter mulia suatu bangsa hanya dapat terpelihara ketika masyarakat
dalam bangsa tersebut melestarikannya. Salah satu cara untuk melestarikan
adalah melalui pendidikan, yang dimulai dari pendidikan anak usia dini. Pada
usia dini, terjadi proses pembentukan karakter, sehingga setiap orang dewasa
hendaknya menunjukkan karakter mulia, karena anak usia dini belajar melalui
melalui keteladanan dan pembiasaan. Orang dewasa yang memegang peranan penting
adalah orangtua, baik orangtua kandung maupun orangtua “sosial” (dalam hal ini
masyarakat, termasuk pendidik).
Karakter mulia merupakan implementasi nilai-nilai karakter luhur, yang
diharapkan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar, bangsa yang berbudi
luhur. Dalam pendidikan anak usia dini, terdapat 15 nilai karakter yang telah
dikembangkan, yaitu:
1 1. Kecintaan terhadap Tuhan YME
2 2. Kejujuran
3 3. Disiplin
4 4. Toleransi dan cinta damai
5 5. Percaya diri
6 6. Mandiri
7 7. Tolong menolong, kerjasama, dan
gotong royong
8 8. Hormat dan sopan santun
9 9. Tanggung jawab
1 10. Kerja keras
1 11. Kepemimpinan dan keadilan
1 12. Kreatif
1 13. Rendah hati
1 14. Peduli lingkungan
1 15. Cinta bangsa dan tanah air
Agar nilai-nilai tersebut terinternalisasi pada diri anak, maka sudah
seyogyanyalah kita sebagai orangtua menginternalisasikan terlebih dahulu
nilai-nilai tersebut. Hal yang selanjutnya perlu kita renungkan adalah,
sudahkan keseluruhan perilaku kita mencerminkan keseluruhan nilai-nilai
tersebut? Apabila jawaban belum, sanggupkah kita mengubah diri kita, demi
pembangunan karakter anak-anak kita dan menyelamatkan bangsa ini?
(Surabaya, 24 Pebruari 2012; Salam, Widya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar