Kamis, 23 Februari 2012

HIDUP BERSIH BERAWAL DARI KEBIASAAN

Hidup bersih sesungguhnya harus menjadi bagian dari kebiasaan kita sehari-hari. “Bersih Pangkal Sehat”,demikian slogan yang sering kita dengar semenjak kecil. Akan tetapi, kenyataannya sungguh jauh berbeda. Kita memiliki kebiasaan yang jauh dari hidup bersih.

Sebagai contoh, perilaku membuang sampah. Kita begitu biasa membuang sampah dimana-mana, bahkan ketika tempat sampah telah disediakan, kita tetap membuang sampah tidak pada tempatnya. Akan sangat ironis sekali, ketika kita berusaha membiasakan putra putri kita untuk membuang sampah pada tempatnya, sementara kita sendiri sebagai orang dewasa membuang sampah di mana-mana. Pernah juga saya melihat seorang ibu membuang sampah berupa plastik dan kaleng dari kaca jendela  mobilnya yang mewah, di tengah jalan raya, sementara di sampingnya ada 2 anak balita sedang melihat perilaku tersebut. Pastilah perilaku tersebut akan menjadi contoh yang sangat efektif untuk ditiru.

Namun demikian, yang juga banyak terjadi adalah tempat sampah tidak tersedia dengan memadai sehingga ketika hendak membuang sampah, tidak dapat menemukan tempat sampah, sehingga alternatifnya adalah membuang di sembarang tempat, atau mengantongi sampah dalam saku atau tas kita. Ini terjadi pula pada anak-anak kita yang sudah terbiasa membuang sampah pada tempatnya, pasti merasa tidak nyaman ketika harus membuang di sembarang tempat. Jadi, tipsnya adalah, bawalah selalu kantong plastik kecil untuk mengantongi sampah seandainya tidak tersedia tempat sampah. Namun demikian, kebiasaan ini akan berubah ketika anak-anak sering melihat orang dewasa membuang sampah sembarangan. Anak belajar dengan meniru. Apa yang dilakukan oleh orang dewasa, akan ditiru oleh anak-anak, karena orang dewasa adalah salah satu model perilaku bagi anak-anak.

Oleh karena itu, apabila kita mengharapkan lingkungan yang bersih, menjadi tanggung jawab kitalah untuk berperilaku bersih. Hal demikianlah yang akan ditiru oleh anak-anak kita.
(Surabaya, 23 Pebruari 2012; Salam, Widya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar