Keluarga merupakan lingkungan
terdekat anak. Anak tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga. Di Indonesia,
keluarga dapat terdiri atas keluarga inti (ayah, ibu dan anak), ataupun
keluarga besar (keluarga inti ditambah beberapa anggota keluarga lain, misalnya
kakek, nenek, dan sebagainya). Sebagai lingkungan terdekat anak, keluarga
memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak di
segala aspeknya.
Pertumbuhan dan perkembangan
anak sangat dipengaruhi oleh tipe keluarga, pola asuh, karakteristik sosial
ekonomi, serta dukungan lainnya. Perkembangan anak pada usia dini
yang terutama terjadi adalah perkembangan kognitif,
nilai-nilai agama dan moral, bahasa, fisik motorik dan sosial emosional.
Perkembangan kognitif
menyangkut daya pikir atau daya nalar. Perkembangan nilai-nilai agama dan moral
menyangkut perkembangan pemahaman anak terhadap konsep ketuhanan dan
aturan-aturan/nilai/norma yang berkaitan dengan keluarga, masyarakat serta
kebudayaan. Perkembangan fisik motorik menyangkut motorik halus dan kasar,
termasuk di dalamnya kemampuan anak untuk berjalan, berlari, melompat, meloncat
dan keterampilan yang berkaitan dengan motorik halus. Konsep perkembangan sosial
emosional mengacu pada perilaku anak
dalam hubungannya dengan lingkungan sosial, seperti keluarga, teman
sebaya atau orang dewasa lainnya, sebagai bekal anak untuk untuk mandiri, dapat
berinteraksi dan menjadi manusia sosial.
Interaksi sosial merupakan hubungan antar individu yang menimbulkan perasaan sosial, sehingga terdapat keterikatan dan kesalingtergantungan
antara individu dengan sesama
manusia, perasaan hidup bermasyarakat seperti tolong menolong, saling memberi
dan menerima, simpati dan empati, rasa setia kawan dan sebagainya.
Melalui proses interaksi
sosial anak akan memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan
perilaku-perilaku penting yang diperlukan dalam kehidupan
bermasyarakat, yang dikenal juga dengan
sosialisasi. Hal ini sejalan dengan yang
dikatakan Zanden (1986) bahwa kita terlahir bukan sebagai manusia, dan baru
akan menjadi manusia hanya jika melalui proses interaksi dengan orang lain,
artinya, sosialisasi merupakan suatu cara untuk membuat seseorang menjadi
manusia (human) atau untuk menjadi mahluk sosial yang sesungguhnya (social
human being).
Pengaruh paling besar selama
perkembangan anak pada lima tahun pertama kehidupannya terjadi dalam keluarga, sehingga orang tua mempunyai peranan penting
dalam pembentukan kepribadian anak, baik dalam hal sikap, perilaku, maupun verbal. Beberapa hasil penelitian yang dilakukan Rohner,
dan lain-lain (1986) di Amerika menunjukkan bahwa seorang ibu yang
memperlakukan anak dengan kasar, baik fisik maupun verbal akan menghasilkan
pribadi anak yang cenderung kasar setelah dia dewasa.
Oleh karena itu, keluarga
merupakan bagian terpenting dalam seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan
anak. Dengan demikian, turut membangun fondasi utama yang penting dalam
kehidupan anak selanjutnya. Sebagai bagian terpenting, keluarga memiliki
tanggung jawab yang besar terhadap anak, yang tidak bisa dialihkan begitu saja
ke pihak lain, misalnya lembaga pendidikan atau lembaga lainnya. Pihak-pihak
lain ini sesungguhnya hanya berfungsi membantu meringankan tugas keluarga dalam
mendidik anak, sehingga kerjasama yang baik antara keluarga dan pihak-pihak
lain sangat diperlukan guna mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
(Surabaya, 25 Jan 2012. Salam, Widya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar