Kamis, 22 Desember 2011

Dimensi Kesehatan Anak

Kesehatan merupakan dambaan setiap orang, karena dengan kesehatan yang prima kita dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan baik. Oleh karena itu, banyak dilakukan agar tetap sehat. Sehat sempurna memiliki pengertian dan spektrum yang sangat luas serta senantiasa mengalami perkembangan. Dahulu kesehatan hanya dipandang dari sisi fisik (biologis), akan tetapi kemudian berkembang menjadi lebih luas lagi.
Menurut WHO, yang dimaksud dengan kesehatan adalah :
“A state of complete physical, mental, and social well being and not merely the absence of disease or infirmity”  (Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan).
Senada dengan definisi WHO, kamus besar bahasa Indonesia menyebutkan bahwa sehat adalah keadaan baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari rasa sakit) atau waras (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Menurut Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, definisi kesehatan jauh lebih luas dan kompleks, yaitu keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Bab 1 ketentuan umum pasal 1 butir 1). Jadi yang disebut sebagai sehat, bukan hanya tidak adanya penyakit atau rasa sakit pada individu atau terbatas pada kondisi fisik saja, tapi juga pada aspek kejiwaan atau psikologis, sosial dan produktivitas. 
Kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap individu, termasuk anak. Anak yang sehat sempurna, baik dari aspek fisik, psikologis maupun sosial, diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga kelak menjadi generasi unggul yang siap menghadapi kompetisi global.
Kesehatan sosial berkaitan dengan interaksi antara anak dengan teman sebaya dan orang dewasa. Anak yang sehata secara sosial tidak mengalami kesulitan adaptasi atau penyesuaian sosial. Mereka dapat membangun dan mengembangkan hubungan positif serta mampu mengkomunikasikan ide/gagasan, pendapat, alasan atau pikiran-pikiran kritis lainnya.
Kesehatan fisik seorang anak tercermin dari pertumbuhan badan, ketiadaan penyakit atau kecacatan serta kemampuan pulih dari suatu penyakit. Anak yang memiliki kesehatan fisik baik memiliki pertumbuhan badan yang sesuai dengan usia, tidak mudah terserang penyakit, tidak mengalami kecacatan fisik serta mudah pulih dari penyakit. Anak tersebut memiliki aktivitas fisik dan kemampuan melakukan eksplorasi lingkungan yang aktif.
Pada aspek psikologis, ranah kesehatan anak mencakup kesesuaian antara perkembangan emosi, sosial, moral, kognitif dengan tugas perkembangan anak dalam setiap usia.
Ketiga aspek kesehatan tersebut saling mempengaruhi dan bersifat timbal balik, sehingga diharapkan anak memiliki kesehatan fisik, psikologis dan sosial yang prima. Dengan demikian, anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
(Surabaya 23 Desember 2011; Salam, Widya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar